Kisah Kesabaran Nabi Ayub a.s

kisah-kesabaran-nabi-ayub

Kisah kesabaran Nabi Ayyub yang disebut didalam al-Quran, seorang nabi yang menjadi ikutan tingginya darjat kesabarannya menempuh pelbagai dugaan yang diberikan Allah swt. Tanpa ada sedikit pun keluh kesah, malah mulut sentiasa mengucap syukur dan memuji Allah swt. Suatu sikap yang harus dipuji dan dicontohi. 


Nabi Ayyub bin Ish bin Ishak a.s adalah bangsa Roma , sedangkan ibunya adalah anak Nabi Luth a.s . Ayahnya seorang yang kaya-raya , memiliki ternakan unta,lembu, domba, kuda, keledai, dan himmar. Tidak seorang pun di negeri Syam ( Syria ) yang dapat menyainginya dalam hal kekayaan. Ketika dia meninggal dunia maka semua kekayaannya itu diwariskan kepada Nabi Ayyub a.s . Nabi Ayyub a.s telah menikah dengan Siti Rahmah , anak Afrayim putra Nabi Yusuf a.s . Dan Allah telah mengurniakan mereka 12 kali kehamilan yang tiap-tiap kali hamil melahirkan seorang lelaki dan perempuan . Kemudian dia diutus oleh Allah kepada kaumnya dan mereka adalah penduduk Hauran dan Tiih. Allah Taalah menyempurnakannya dengan budi pekerti yang baik , lemah-lembut selama orang tidak menyalahi , mendustakan dan mengingkarinya dalam kemuliaan dirinya dan kedua orang tuanya, ayah dan ibunya.

Nabi Ayyub mempunyai meja makan yang khusus disediakan untuk tetamunya , orang-orang fakir miskin, dan tetamunya yang lain. Nabi Ayyub a.s terhadap anak yatim itu ibarat seorang ayah yang kasih dan penyayang, terhadap janda seperti suami yang memperlihatkan kasih sayangnya dan terhadap orang-orang yang lemah seperti saudara yang mencintai dengan kasihnya. Dengan nikmat yang diberikan Allah , Nabi Ayyub a.s tampak tidaklah lupa sedikit pun hatinya bersyukur serta lidahnya tidak lupa berzikir kepada Tuhannya.

Maka Iblis dengki kepadanya, seraya berkata :" Sesungguhnya Ayyub telah berhasil di dunia dan akhirat dan Iblis ingin merosak salah satu atau kedua-duanya dunia dan akhirat tersebut. Lalu Iblis terkutuk di saat itu naik ke langit ke tujuh dan berhenti dimana dia dapat sampai . Pada suatu hari Iblis naik seperti biasa, maka Allah Yang Maha Perkasa berfirman kepada Iblis :" Hai Iblis terkutuk bagaimana engkau melihat hambaKu Ayyub ? Apakah engkau dapat mengambil daripadanya manfaat walaupun sedikit?"

Kata Iblis : " TuhanKu, sesungguhnya Ayyub mau menyembahMu kerana Engkau telah memberinya kelapangan hidup ( harta yang melimpah ) dan kesihatan . " Firman Allah Taala kepada Iblis: Engkau dusta , sesungguhnya Aku Maha Mengetahui bahwa sesungguhnya dia menyembah Aku serta berterima kasih kepadaKu . Walaupun dia tidak mempunyai kelapangan rezeki di dunia. Kata Iblis: " Tuhanku, berilah aku kekuasaan untuk mengoda Ayyub, maka perhatikanlah bagaimana aku membuatnya lupa mengingatMu dan menyibukkan dia dari beribadah kepadaMu. " Maka Allah pun memberikan kekuasaan kepada Iblis terhadap segala sesuatunya kecuali jiwa dan lidahnya (ucapan) Nabi Ayyub a.s . Maka Iblis pun kembali dan menuju ke tepi laut, lalu berseru dengan seruan yang sangat keras, sehingga semua bangsa Jin baik yang lelaki maupun wanita berkumpul di sisinya seraya berkata:" Apakah gerangan yang menimpa kamu?" Iblis menjawab : Sesungguhnya aku telah mendapat kesempatan yang belum pernah saya perolehi seperti hal ini, semenjak saya telah berhasil mengeluarkan Adam dari Syurga . Maka oleh sebab itu saya memperdayakan Ayyub. " . Maka mereka cepat-cepat bertebaran dan membakar serta merosak semua harta kekayaan Nabi Ayyub a.s .

Lalu Iblis pergi menemui Nabi Ayyub a.s yang sedang berdiri menunaikan solat di dalam rumah ibadatnya . Kata Iblis : " Apakah engkau tetap menyembah dia Tuhanmu dalam keadaanmu yang kritis ini. Sesungguhnya dia tuhanmu telah menuangkan api dari langit yang memusnahkan kekayaanmu sehingga semuanya menjadi abu?" Nabi Ayyub a.s tidak menjawabnya sampai dia selesai solatnya, lalu berkata ;" Alhamdulilah , Dia yang telah memberikan kurnia lalu mengambilnya pula dari saya." Lalu dia bangkit kembali memulai solatnya . Maka Iblis pun kembali dengan tangan hampa , serta merasa terhina dan menyesali terhadap kegagalannya .

Dan Nabi Ayyub a.s itu mempunyai 14 anak , 8 orang lelaki dan 6 orang perempuan . Kesemua mereka makan setiap harinya di rumah-rumah saudaranya. Maka berkumpullah para setan dan menggelilingi rumah itu serta melemparkan kepada anak-anak Nabi Ayyub sehingga mereka itu mati semuanya di satu meja makan . Maka Iblis pergi kepada Nabi Ayyub a.s sedangkan dia ( Nabi Ayyub a.s ) dalam keadaan berdiri menunaikan solat . Kata Iblis:" Apakah engkau tetap menyembah tuhanmu dan sesungguhnya Dia telah melepar ke rumah dimana anak-anakmu berada , sehingga mereka mati semuanya ?" Nabi Ayyub a.s tidak menjawab sedikit pun , sampai dia selesai mengerjakan solatnya. Lalu Nabi Ayyub a.s berkata:" Hai, Iblis terkutuk , Alhamdulilah , Dia telah memberi dan mengambilnya pula dari saya . Semua harta dan anak adalah fitnah untuk untuk lelaki dan wanita, maka dia ( Allah ) mengambil dari saya, sehingga saya dapat bersabar lagi tenang untuk beribadah kepada Tuhan saya. " Iblis pun kembali dengan tangan hampa, rugi besar dan terkutuk.

Lalu Iblis datang kembali, sedang Nabi Ayyub a.s sedang mengerjakan solat . Maka ketika Nabi Ayyub a.s sujud , Iblis meniupkan di hidung dan mulutnya sampai badan Nabi Ayyub a.s berkembang dan berpeluh yang banyak sekali dan dia merasa badannya menjadi berat. Berkata isterinya Siti Rahmah:" Ini semua adalah dari sebab kesusahanmu terhadap harta yang telah musnah dan anak-anak yang telah mati, sedangkan engkau tetap beribadah di waktu malam dan berpuasa di siang hari tanpa henti-hentinya . Walaupun sesaat, dan engkau masih lagi tidak merasa cukup. " Lalu Nabi Ayyub a.s terkena penyakit kudis pada seluruh tubuhnya , mulai dari kepala sampai ke kakinya, bahkan mengalir dari badannya darah bercampur nanah serta berulat yang berjatuhan dari kudis di badannya. Sampai-sampai sanak-keluarganya dan teman-temannya menjauhkan diri daripadanya.

Nabi Ayyub a.s mempunyai 3 orang isteri , maka yang 2 isteri menuntut cerai dan dia pun menceraikan nya dan tinggal tinggal satu sahaja isterinya iaitu Rahmah yang selalu melayani siang dan malam. Kemudian datanglah para wanita tetangganya seraya berkata:" Hai Rahmah , kami semua takut kalau penyakit suamimu Ayyub akan menjalar kepada anak-anak kami . Maka keluarkan dia dari lingkungan kita bertetangga ini, dan kalau tidak maka kami akan mengeluarkan engkau dari sini dengan cara paksa!" Maka Siti Rahmah pergi dengan bungkusan pakaiannya, serta membawa Nabi Ayyub a.s . Dia mengendong Nabi Ayyub a.s dipunggungnya sedangkan air mata mengalir di pipinya serta serta pergi jauh sambil menangis ke bekas rumah yang sudah rosak yang dijadikan tempat pembuangan sampah dan meletakkan Nabi Ayyub a.s di atas sampah . Lalu keluarlah penduduk desa itu dan mereka melihat keadaaan Nabi Ayyub a.s maka mereka  berkata:" Bawalah suamimu itu jauh-jauh dari kami , kalau  tidak maka kami akan bawakan anjing-anjing kami memakannya . " Siti Rahmah pun membawanya sambil menangis ke tempat yang jauh dan pergi ke sebuah desa, maka Nabi Ayyub a.s memanggilnya : " Kembalilah engkau dan saya berpesan kepadamu , seandainya engkau hendak pergi bebas dariku dan akan meninggalkan aku di sini." Kata Siti Rahmah: " Engkau jangan kuatir wahai suamiku sesungguhnya saya tidak akan meninggalkan engkau selama hayat dikandung badan." Siti Rahmah lalu pergi ke sebuah desa dan bekerja setiap hari memotong roti dan dia dapat memberi makan suaminya Nabi Ayyub a.s . Maka mereka tidak mau lagi memberinya pekerjaan , bahkan mereka berkata:" pergilah engaku jauh-jauh kerana sesungguhnya kami merasa jijik kepada mu .

Maka Siti Rahmah menangis dan berdoa:" Ya. Tuhanku, engkau telah melihat keadaanku ,sesungguhnya terasa sempit dunia ini bagiku sedang orang-orang telah merendahkan kami di dunia ini, maka janganlah Engkau kiranya Engkau mengusir kami dari Rumah Engkau kelak di hari Kiamat ."

Adalah Nabi Ayyub a.s tiap-tiap ada ulat yang jatuh dari badannya diletakkan kembali di badannya , dan dia berkata:" Makanlah olehmu semua apa-apa yang telah direzekikan kepadamu oleh Allah Taala. " Maka tidak tertinggal dagingnya dan hanyalah tinggal tulang belulang, yang dilapisi kulit dengan jaringan saraf saja yang kelihatan . Apabila matahari menyinarinya , maka sinar itu seakan-akan tembus bahagian belakangnya. Dan yang tinggal dari bahagian badannya yang tetap utuh adalah hatinya dan lidahnya . Hatinya tidak pernah kosong dari rasa syukur kepada Allah dan lidahnya tidak diam dari berzikir kepada Allah . Diriwayatkan yang Nabi Ayyub a.s mengalami sakit seperti itu selam 18 tahun.


Pada satu hari Siti Rahmah berkata kepada Nabi Ayyub a.s :" Engkau seorang Nabi yang mulia terhadap Tuhanmu , seandainya engkau berdoa kepada Allah Taala supaya Allah menyembuhkanmu?" Kata Nabi Ayyub a.s kepada Siti Rahmah :" Berapa lama kita telah hidup senang?" Kata Siti Rahmah:" Dua Puluh lapan tahun". Kata Nabi Ayyub a.s : " Sesungguhnya saya merasa malu kepada Allah Taala untuk meminta kepada NYA, sebab waktu cubaan-NYA belum memadai jika dibandingkan masa senangku."

Pada ketika di badan Nabi Ayyub a.s sudah tidak ada lagi daging yang akan dimakan, maka ulat-ulat itu saling memakan di antara mereka , hingga akhirnya tinggal dua ekor ulat, yang selalu berkeliaran di badan Nabi Ayyub a.s dalam usaha mencari makan daging, tidak mereka dapatkan kecuali hati dan lidahnya . Maka yang satu pergi ke hati dan memakan hatinya dan yang lainnya pergi ke lidah dan mengigitnya . Disaat itulah Nabi Ayyub a.s berdoa kepada Tuhannya seraya berkata; " Sesungguhnya aku telah ditimpa bahaya yang dahsyat , sedang Engkau Dzat yang Maha Pengasih."

Hal ini tidaklah termasuk dalam kategori keluh kesah dan tidak pula dia bererti keluar  dari golongan yang sabar . Oleh kerana itu Allah Tallah berfirman: " Sesungguhnya dia Kami dapatkan sebagai orang yang sabar. " Kerana sesungguhnya Nabi Ayyub a.s tidak bersusuh hati terhadap hartanya dan anak-anaknya yang telah hilang musnah, bahkan dia merasa susuh kerana cepat terputus dari bersyukur dan berzikir kepada Allah Taala . Maka seakan-akan dia berkata :" Tuhanku aku bersabar atas segala percubaanMu selama hatiku masih sibuk untuk bersyukur kepadaMu dan lidahku masih dapat berzikir kepadaMu, dan apabila keduanya itu telah rosak ( hilang) daripadaku, bererti terputuslah cintaku keduanya itu, sedangkan Engaku Dzat yang Maha pengasih dan Lagi Penyayang." Kemudian Allah Taala memberikan wahyu kepadanya : " Wahai Ayyub , lidah , hati dan ulat adalah milikKu , sedangkan rasa sakitpun milikKu, apa ertinya susah? Diterangkannya pula : " Sesungguhnya ada 70 orang Nabi meminta , seperti halmu ini daripadaKu dan Aku hanya memilih engkau sebagai tambahan kemuliaanmu, dan ini hanya bentuk lahirnya saja bencana , akan tetapi hakikatnya adalah cinta- kasih ."

Dan Sesungguhnya Nabi Ayyub a.s merasa susah kalau hati dan lidahnya dimakan ulat kerana selalu sibuk bertafakkur dan berzikir kepada Allah taala, kalu keduanya dimakan , maka dia tidak dapat lagi untuk bertafakkur dan berzikir kepada-NYA.

Lalu Allah Taala menjatuhkan kedua itu dari diri Nabi Ayyub a.s maka yang jatuh ke di air kelak menjadi lintah yang dapat menyebabkan orang sakit kekurangan darah , dan yang satu lagi jatu di darat yang kelak menjadi lebah yang mengeluarkan madu yang mengandungi ubat untuk manusia .

Kemudian datanglah malaikat Jabril a.s dengan membawa buah delima syurga. Kata Nabi Ayyub a.s ; " Ya Jabril , apakah Tuhanku masih ingat kepadaku?" Kata Jabril " Ya, dan Dia mengirimkan salam kepadamu, serta menyuruhmu memakan kedua buah delima ini, maka akan sembuh normal daging dan tubuhmu."

Ketika Nabi Ayyub a.s memakan kedua delima itu, Jibril berkata lagi : " Berjalanlah dengan kedua kakimu." maka Nabi Ayyub a.s pun berdiri dengan izin Allah!." Maka Nabi Ayyub a.s memukul kakinya yang kanan ke tanah , sehingga keluarlah air hangat dan dia lalu mandi dengan air itu , kemudian dari kakinya yang kiri terpancarlah air dingin sehingga ia minum dari air tersebut . Kemudian hilanglah segala penyakitntya, baik bahagian luar maupun dalam. Dan tubuhnya Nabi Ayyub a.s lebih gagah dan tegap semula, wajahnya lebih bersinar daripada bulan purnama .

Nabi Muhammad s.a.w bersabda :" Bersabar satu saat terhadap satu bencana , itu lebih baik daripada beribadah satu tahun."

( Rujukan : Daratun Nasihin, oleh Usman Alkhaibawi )
Previous
Next Post »

1 comments:

Write comments
Farikh Fauzi
AUTHOR
August 23, 2014 at 6:38 AM delete

Subhanallah, Allahuakbar !!!!!

Reply
avatar

Assalammualaikum w.k.t,

Jaga adab semasa komen dan berbaik-baiklah sesama blogger. Insaallah komen anda akan mselim3 balas... tunggu!!

Admin;mselim3 EmoticonEmoticon